Pertumbuhan dan produksi suatu tanaman
dipengaruhi oleh faktor tanah, iklim dan tanaman itu sendiri yang semuanya
saling berinteraksi satu sama lain. Tanah atau lahan sebagai tempat tumbuh
tanaman tidak selalu mengandung unsur hara yang cukup dan dalam keaadaan siap
untuk diserap tanaman.
Keadaan ini seringkali menimbulkan
problema dalam meningkatkan producksi tanaman. Pada tanah yang miskin akan
unsur haraperlu diadakan pemberian unsur hara yang dikenal dengan “pemupukan”.
Walaupun sekarang banyak beredar
pupuk majemuk alternative yang diproduksi industry pupuk dan beredar di pasaran
yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai komposisi dan merk dagang
berbeda.
Bahkan ada pula merk yang sudah
terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan, seperti yang terdapat
pada
Namun, kenyataan dilapangan petani saat ini
masih banyak yang enggan menggunakannya, hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti
dengan penigkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro
saja, sementara unsur hara mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, unsur mikro ini sangat penting
bagi tanaman sebagai komponen structural sel yang terlibat langsung
dalam metabolism sel dan aktifitas enzim.
Pada manusia, unsur hara makro
diibaratkan sebagai makanan pokok seperti nasi, sedangkan unsur hara mikro
sebagai suplemen nutrisi seperti sayur, buah, susu dan vitamin-vitamin.
Karbon (C), Hidrogen
(H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan Klor (Cl). Unsur
hara tersebut tergolong unsur hara essensial.
Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi
tanaman, dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a.
Unsur Hara Makro : unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar,
meliputi : N, P, K, Ca, Mg, S.
b.
Unsur Hara Mikro : unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar,
meliputi : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl.
A.
FUNGSI UNSUR HARA MAKRO (N P K)
Komposisi kandungan
pupuk dan presentase kandunagn N, P dan K yang tepat untuk tanaman yang bibit,
remaja atau dewasa. Berikut ini adalah fungsi-fungsi masing-masing unsur makro
Nitrogen (N)
Nitrogen (N)
§
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
§
Merupakan bagian sel / organ tanaman itu sendiri
§
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
§
Merangsang pertumbuhan vegetative (warna hijau) seperti daun
§
Tanaman yang kekuarnan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat / kerdil,
daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepet
menguning dan mati.
Phospat (P)
§
Berfungsi untuk mengangkut energy hasil metabolism dalam tanaman
§
Merangsang pembungaan dan pembuahan
§
Merangsang pertumbuhan akar
§
Merangsang pembentukan biji
§
Merangsang pembelahan sel dan memperbesar jarinagn sel apda tanaman
§
Tanaman yang kekurangan unsure P gejalanya : pembentukan buah dan biji
berkurang, kerdil, daun berwarna ungu atau kemerahan (kurang sehat)
Kalium (K)
§
Berfungsi dalam fotosintesa asimilai enzim dan mineral termasuk air
§
Meingkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit
§
Gejalan tanaman yang kekurangan unsure K : batang dan daun mendaji lemas,
daun berwarna hijau gelap kebiruan, tidak hijau segar dan sehat, ujung daun
menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
B.
FUNGSI HARA MIKRO
Unsure hara mikro antara lain : besi
(Fe), mangan (Mn), Boron (B), Molibden (Mo), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Clor
(Cl).
Besi (Fe)
§ Sebagai penyusun klorofil, protein, enzim dan berperan dalam berkembangan kloroplas.
§ Sebagai pemindahan electron dalam proses metabolism
§ Gejala kekurangan Fe : terhambatnya pembentukan klorofil dan penyusunan protein tidak sempurna.
Mangan (Mn)
Mangan diserap dalam bentuk Mn++ merupak penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polymerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama untuk siklus krebz, dibutuhkan untuk fungsi fotosintesis yang normal dalam kloroplas.
Mangan diserap dalam bentuk Mn++ merupak penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polymerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama untuk siklus krebz, dibutuhkan untuk fungsi fotosintesis yang normal dalam kloroplas.
Defisiensi unsure Mn antara lain : pada
tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekurangan Fe
tapi lebih banyak bercak bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan
garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split speed pada tanaman
lupin.
Seng (Zn)
Zn diserap dalam bentuk ion Zn++ dan dalam bentuk komplek khelat (Zn-EDTA). Fungsi Zn antara lain :
§ Pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalatdekarboksilase, lesitimilase, sistein desulfihidrase, hisditin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase.
§ Berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Zn diserap dalam bentuk ion Zn++ dan dalam bentuk komplek khelat (Zn-EDTA). Fungsi Zn antara lain :
§ Pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalatdekarboksilase, lesitimilase, sistein desulfihidrase, hisditin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase.
§ Berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Ketersedian Zn berkurag dengan naiknya
Ph, penapuran berlebih menyebabkan unsure Zn menurun. Tanah yang mempunyai Ph
tinggi menujukkan adanya gejala defisiensi Zn sepeti pada tanah berkapur.
Gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas ruas batang memendek,
daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan
intermedier serta adanya nekrosis.
Unsur Tembaga (CU)
Unsur Tembaga (CU)
Gejala yang timbul karena kekurangan Cu
hamper menyerupai kekurangan N. kekurangan Cu dapat menghambat pertumbuhan
tanaman, daun menjadi pucat dan mati, dan pembentukan bunga terlambat. Gejala
defisiensi Cu dimulai dari daun tengah dan daun bawah, daun menjadi kering
kelayuan, tpi daun menggulung dan daun umumnya menyempit, warna daun muda
kuning dan kerdil.
Molibden (Mo)
Molibden (Mo)
Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-.
Fungsi Mo dalam tanah adalah emngaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase
dan xnatine oksidase.
Boron (B)
Boron (B)
Boron dalam tanah dalam bentuk asam
borat (H2BO3) dan kadarya berkisar 7-80 ppm. Fungsi boron dalam tanaman antara
lain :
§
berperan dalam metabolism asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan
auxin.
§
Berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiensi sel,
permeabilitasi membra, dan perkecambahan serbuk sari.
§
Gejala defisiensi B :
§
Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk
(die back), mobilitas rendah,
§
buah yang sedang berkembang sangat rentan dan mudah terserang penyakit.
Klor (Cl)
Klor (Cl)
Klor merupakan unsure yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat pula diserap berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh aor drainase. Sumber CL sering berasal dari air hujan, oleh karena itu hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiasi.
Fungsi dari Cl sebagai pemindah hara
tanaman, meningkatkan osmoses el, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang,
memperbaiki penyerapan ion lain. Untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit Cl
dianggap unsure makro yang penting, juga berperan dalam fotosintesis khususnya
dalam evolusi oksigen. Devisiensi Cl antara lain : pola percabangan akar
abnormal, gejala daun lemah dan layu, warna keemasan pada daun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar