BERTANAM PADI DILAHAN KERING
Oleh :
Hendri
Suprapto, SP
|
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, hidayah dan petunjuknya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan brosur “Bertanam Padi Dilahan Kering” ini.
Dan semoga brosur
ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Dengan penuh kesadran, penulis mohon maaf atas segala
kekurangan dan kesalahan didalam penulisan dan penyusunan. Sampaikan saran
dan kritik anda kepada penulis untuk bisa menyempurnakan dan melengkapi
brosur ini.
Terima Kasih.
Kandis, 2016.
Penulis.
|
i
|
DAFTAR ISI
Halaman
|
ii
|
BAB I
PENDAHULUAN
Asal-usul padi budidaya
diperkirakan berasal dari daerah lembah Sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra dan dari lembah Sungai Yangtse. Di Afrika, padi Oryza
glaberrima ditanam di daerah Afrika barat tropika.
Padi pada saat ini tersebar luas
diseluruh dunia dan tumbuh dihampir semua bagian dunia yang memiliki cukup
air dan suhu udara cukup hangat. Padi menyukai tanah yang lembab dan becek.
Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil evolusi dari tanaman moyang
yang hidup dirawa. Pendapat ini berdasar pada adanya tipe padi yang hidup
dirawa-rawa (dapat ditemukan di sejumlah tempat di Pulau Kalimantan), kebutuhan padi yang
tinggi akan air pada sebagian tahap kehidupannya, dan adanya pembuluh
khusus di bagian akar padi yang berfungsi mengalirkan udara (oksigen) ke bagian akar.
1.1.
Beberapa Tipe Padi:
1.1.1. Padi
Gogo
Di beberapa daerah tadah hujan
orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi lahan kering yang relatif
toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Budidaya padi lahan
kering, dikenal manusia lebih dahulu daripada budidaya padi sawah. Di
Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan
dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.
1.1.2. Padi
Rawa
Padi rawa atau padi pasang surut
tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa. Selain diKalimantan,
padi tipe ini ditemukan dilembah Sungai Gangga. Padi rawa mampu membentuk
batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan kedalaman air yang
ekstrim musiman.
|
1
|
Jumlah penduduk yang semakin besar mengakibatkan
kebutuhan pangan juga meningkat. Terjadinya perubahan fungsi lahan untuk
pertanian menjadi non pertanian menyebabkan semakin menurunnya produksi
bahan pangan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produksi dan memenuhi
kebutuhan pangan, pertanian dilahan kering merupakan salah satu alternatif
yang potensial untuk dikembangkan. Padi gogo merupakan salah satu tanaman
pangan yang berpotensi untuk dikembangkan. Pada tahun-tahun mendatang
peranan padi gogo dalam penyediaan gabah nasional menjadi semakin penting.
Hal ini disebabkan karena semakin berkurangnya areal persawahan dan adanya
indikasi pelandaian peningkatan laju produksi padi sawah, sedangkan tingkat
pertumbuhan penduduk cukup tinggi (Saaludin, 1993).
Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina (31% dari total produksi
dunia), India (20%),
dan Indonesia (9%).
Namun hanya sebagian kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar
negara (hanya 5%-6% dari total produksi dunia). Thailand
merupakan pengekspor padi utama (26% dari total padi yang diperdagangkan di
dunia) diikuti Vietnam (15%)
dan Amerika Serikat (11%). Indonesia merupakan pengimpor padi
terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Bangladesh (4%),
dan Brazil
(3%).Produksi padi Indonesia pada 2006 adalah 54 juta ton, kemudian tahun
2007 adalah 57 juta ton.
|
2
|
BAB
II
POTENSI LAHAN KERING
Pengertian lahan kering adalah lahan yang
pengairannya bergantung pada turunnya hujan atau lahan yang tidak
memperoleh pengairan teknis ataupun setengah teknis. Termasuk dalam
pengertian ini adalah lading, tanah tegalan, pekarangan, padang alang –
alang, padang gembalaan, semak – semak dan lahan kritis.
Dilihat dari segi iklim, lahan kering dibedakan menjadi lahan keringg
beriklim basah serta lahan kering beriklim kering. Lahan kering beriklm
basah ditandai dengan curah hujan lebih dari 2.200 mm pertahun dengan
penyebarannya relatif merata. Lahan kering ini kebanyakan didominasi tanah
Podzolik Merah Kuning ( PMK ) yang kondisi kesuburannya rendah. Lahan
kering beriklim basah terdiri dari lahan kering tipe A dengan jumlah bulan
basah diatas bulan dan lahan kering bertipe B dengan jumlah bulan
basah antara 7 – 9 bulan. Adapun lahan kering beriklim kering mempunyai
curah hujan antara 1.000 – 1.500 mm pertahun selama 3 – 4 bulan dengan
penyebaran yang tidak teratur.
|
3
|
BAB III
HAMBATAN
BERTANAM PADI DI LAHAN KERING
Bertanam padi di lahan kering
bukannya tidak mempunyai hambatan. Cukub banyak masalah yang ada. Hal ini karena
keterbatasan yang dimiliki lahan. Lahan kering di Indonesia kebanyakan
jenis tanah podosolik merah kuning (PMK) dengan kondisi yang bergelombang,
mudah tererosi, miskin unsure hara, tingkat kemasamannta tinggi, serta
bahan organic yang ada mudah sekali turun kadarnya jika lahan tersebut
diusahakan. Akibat tingkat kesuburan lahan cendrung terus turun dari waktu
ke waktu.
Selain itu padi gogo yang ditanam
sering menunjukkan gejala keracunan besi (Fe) serta aluminium (Al). Di luar
pulau jawa, padi gogo banyak di tanam di lahan kering predozolik merah
kuning. Mpada wilayah agro ekosistem tersebut penyakit blas, keracunan Al
dan kekeringan merupakan factor lingkungan yang sangat menetukan
keberjasilan budidaya padi gogo. Keracunan besi bisa terjadi karena kondisi
kombinasi pH rendah dengan kadar Fe yang tinggi. Unsure Fe dan Al biasanya
terdapat pada kedalaman 15 – 20 cm dari permukaan tanah. Dengan pengolahan
tanah konvensional yang umum dilakukan seperti saat ini, unsure – unsure
tersebut menjadi muncul kepermukaan tanah. Jika ini terjadi maka tanaman
padi dapat menampakkan gejala keracunan karena mangakumulasi unsure
tersebut dalam jumlah berlebihan.
Upaya peningkatan hasil padi gogo di lahan kering PMK dapat terkendala oleh
keracunan Al, dan kekeriingan. Keracunan Al erat kaitannya dengan kemasaman
tanah (pH ). Selain itu, tanaman yang keracunan Al akan mengalami pula
kekahatan unsure hara N,P,K, Ca dan Mg sehingga pertumbuhannya menjadi
kerdil dan tidak menghasilkan organ tanaman yang bernilai ekonomis. Tanaman
toleran keracuna Al akan mampu mengubah pH tanah disekitar daerah perakaran
sehingga unsure – unsure hara P dan K yang diperlukan dapat memenuhi (
Alluri 1986;Kamrath 1980).
|
4
|
Pengapuran sebagai suatu usaha meliorasi yang
sering digunakan hanya terbatas menetralkan keasaman lapisan tanah bagian
atas saja ( kampart 1980 ; suhartini 19992). Berkaitan dengan itu,
penggunaan varietas toleran keracunan Al sangat penting peranannya untuk
menjaga kemantapan produksi padi di lahan PMK. Keuntungan lain dari
pemanfaatan varietas toleran terhadap kemasaman tanah adalah tidak
diperlukannya lagi pemberian kapur pertanian dan dapat meningkatkan
efisiensi penggunaan pupuk (Lubis et al.1993).
Keracunan Aluminium (Al) dan penyakit blas
sering dijumpai pada budidaya padi gogo di lahan kering. Keracunan Al
disebabkan oleh tingginya tingkat kelarutan ion Al3+ dalam larutan tanah
pada pH kurang dari 5.0 (Rout et al., 2001), sedangkan penyakit blas yang
disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea dapat menginfeksi daun padi
pada stadia vegetatif dan malai pada stadia generatif (Ou, 1985). Unsur
Silikon (Si) dapat membantu tanaman untuk mengatasi berbagai cekaman biotik
dan abiotik (Yukamgo dan Yuwono, 2007; Datnoff dan Rodrigues, 2005; Ma,
2005). Cekaman Al bisa berkurang jika ada Si dalam media tanam (Cocker et
al., 1998). Pengurangan keracunan Al tidak hanya akibat penurunan
konsentrasi Al dalam media tanam, tetapi juga karena kandungan Si dalam
jaringan tanaman (Hara et al., 1999). Si dapat memulihkan hambatan
pertumbuhan akar akibat keracunan Al (Ma, 2004).
|
5
|
BAB IV
BERTANAM PADI GOGO DENGAN
PENDEKATAN MODEL PTT
Untuk mendukung produksi padi, Dinas Pertanian
Tanaman Pangan mulai menggalakan penanaman padi gogo atau padi lahan
kering. Pada tahun 2010, Sebenarnya, pada berbagai daerah terutama didaerah
perkebunan atau diperbukitan, penanaman padi gogo atau padi lahan kering
sering dilakukan petani, namun karena belum tersentuh teknologi,
produktifitas padi gogo masih sangat rendah, berkisar 2 - 3 ton
perhektar. Padahal, diberbagai tempat dipulau jawa, yang telah menggunakan
teknologi, produktifitasnya cukup tinggi mencapai 4 - 4, 5 ton
perhektar.
Karena itu pula pada tahun 2010, Diperta memberi
sentuhan teknologi pada penanaman padi gogo. Selain memberikan tata cara
budidaya padi lahan kering, Pengolahan tanah padi gogo dilakukan 2 kali.
Pengolahan pertama dilakukan pada musim kemarau
atau setelah terjadi hujan yang pertama. Pengolahan kedua dilakukan pada
saat menjelang tanam. Pengolahan tanah kedua ini dapat dilakukan pada saat
hujan sudah mulai kontinyu. Pengolahan kedua bertujuan untuk menghaluskan
bongkahan dan meratakan tanah sehingga siap tanam.
Jika kondisi lahan berlereng, pada pengolahan
pertama perlu pembuatan teras. Pada bibir teras diusahakan menanam tanaman
penguat teras berupa rumput unggul yang secara priodik dipangkas. Sedangkan
pada lahan yang terbuka relatif datar , bedengan dapat dibuat memanjang
dengan lebar bedengan 5 m.
Antar bedengan perlu dibuat saluran atau drainase
sedalam 20 cm. Drainase ini amat penting , sebab jika hujan berkepanjangan
tidak terjadi genangan yang menyebabkan kelembaban tanah menjadi tinggi
sehingga merangsang munculnya jamur upas yang dapat menyerang tanaman padi
gogo.
|
6
|
4.1. Konservasi Tanah dan Air
Karena lahan kering
umumnya berbukit dan bergelombang, maka pada penanaman padi gogo sangat
perlu dipertimbangkan aspek konservasi tanah dan air. Berdasarkan hasil
penelitian, lahan kering yang dapat dibudidayakan tanamana pangan hanya
pada kemiringan kurang dari 15 %. Karena itu tindakan membuat teras bangku,
penerapan pola tanam yang dapat menutup tanah sepanjang tahun sangat
dianjurkan.
Sementara pada lahan
datar, penanaman padi gogo dapat dijadikan sebagai tanaman tumpang sari
pada tanaman perkebunan atau tanaman hutan industry (HTI) muda. Batasan
umum penanaman padi gogo sebagai tanaman pokok mencapai sekitar 50% atau
umur tanaman pokok 2-3 tahun, tergantung jarak tanam tanaman pokok.
4.2. Penggunaan Varietas Unggul
Varietas unggul untuk padi gogo atau padi lahan
kering mempunyai ciri-ciri sebagai berikut 1) dapat menyesuaikan diri
terhadap iklim dan jenis tanah setempat, 2) cita rasa nasi disenangi dan
memiliki harga tinggi di pasar lokal 3) tahan terhadap serangan hama
dan penyakit 4) mempunyai potensi hasil tinggi 5) tahan rebah.
4.3. Tanam
Penanaman padi gogo baru
dapat dilakukan pada saat curah hujan sudah cukup stabil atau mencapai
sekitar 60 mm/10 hari. Penanaman padi gogo lebih baik bila menggunakan 3
varietas yang berbedda . Tujuannya untuk mengurangi resiko terjadinya
peledakan penyakit blast. Penanaman padi dengan 3 varietas juga sangat
tepat dilakukan pada pertanaman padi gogo dengan sistim tumpang sari . Pada
setiap lorong tanaman sebaiknya ditanam varietas padi gogo yang berbeda.
Penanaman dilakukan
dengan alat bantu tugas. Benih ditanam sedalam 5 cm. Setelah benih ditanam
, kemudian ditutup dan dibiarkan seperti menyimpan benih di dalam tanah.
Penanaman sebaniknya menggunakan sistim tanam jajar legowo dengan jarak
tanam (20 x 20) cm dengan jumlah benih 4 - 5 butir perlubang.
|
7
|
Bila keadaan lahan tidak datar atau sedikit
berlereng, sebaiknya pengaturan barisan tanaman harus memotong lereng agar
bila ada hujan yang relative tinggi dapat mengurangi terjadi aliran
permukaan atau mengurangi erosi.
4.4. Pemupukan
Sama dengan padi sawah, kadar unsur hara
dalam lahan kering juga sangat menentukan tumbuhnya tanaman padi gogo.
Karena itu pemupukan amat penting dilakukan untuk meningkatkan unsur hara
dalam tanah.
Kunci keberhasilan pengelolaan lahan kering
sangat tergantung dengan kadar bahan organik di dalam. Yang penting lagi,
penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara
dalam tanah. Waktu pemupukan juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Bila
lahan dalam kondisi kering pemupukan tidak dapat dilakukan dan harus
menunggu sampai kondisi lahan menjadi lembab. Jika dalam kondisi kering
dilakukan pemupukan , maka kadar air tanah dan yang ada di jaringan tanaman
akan terserap oleh pupuk yang diberikan. Kalau kondisi ini berlangsung lama
akan terjadi plasmolisis dan tanaman akan layu bahkan mematikan tanaman .
Selain hal diatas hal – hal berikut juga bisa diperhatikan seperti :
Dosis pupuk N berkisar 300-400 kg
urea/ha yang diberikan 2 atau 3 kali, yaitu 1/3 bagian pada pada umur 15
hari, 1/3 bagian pada stadia anakan ( 30-40 hari setelah sebar), 1/3 bagian
pada saat menjelang primordia (50-60 hari setelah sebar) atau 1/3 bagian
pada stadia anakan dan 2/3 bagian pada saat menjelang primordia.
Pupuk Fosfor (P) dan Kalium (K)
diberikan pada saat tanam, dengan dosis 100-150 kg SP-36/ha dan 100 kg
KCI/ha.
Pupuk kandang dengan dosis
sekitar 5 ton/ha, diberikan pada saat pengolahan tanah.
|
8
|
4.5. Pemeliharaan
Sama seperti pertanaman padi sawah,
pertanaman padi gogo juga banyak ganguan dari tanaman dan luar tanaman itu
sendiri. Kekurangan air merupakan gangguan yang paling menonjol dalam
bertanam padi gogo. Karena itu perencanaan waktu tanam amat penting
diperhatikan. Pola sebaran hujan perlu dicermati dan pemilihan varietas
umur pendek juga harus dipertimbangkan mengingat banyak daerah yang
mempunyai bulan basah berurutan yang pendek.Untuk keberhasilan pertanaman
padi gogo memerlukan bulan basah yang berurutan minimal 4 bulan.
Disamping masalah kekeringan, serangan hama
dan penyakit tanaman juga perlu diwaspadai. Serangan OPT bisa saja terjadi
mulai dari awal bertanam sampai panen. Pada saat vegetative, hama yang
sering menyerang adalah lalat bibit, penggerek batang, dan hama lundi. Pada
pertumbuhan lebih lanjut hama penggerek batang dan pemakan daun juga sering
menyerang. Bila tanaman sudah mulai keluar malai, hama kepik hijau dan
walang sangit sering menyerang pertanaman padi gogo. Sedang penyakit yang
biasa menimpa padi gogo adalah penyakit blast.
Karenanya untuk mengurangi kerugian akibat
ganguan hama dan penyakit , pengendaliannya harus terencana. Varietas yang
dipilih harus tahan dari serangan OPT . Untuk mengurangi serangan hama,
pengawasan lebih dini akan membuat serangan hama cepat diketahui dan
dikendalikan. Penyiangan pertama dilakukan 10 - 20 hari setelah tanam.
Sedangkan penyiangan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 30 - 45
hari setelah tumbuh atau menjelang pemupukan urea susulan pertama.
9
|
9
|
4.6. Pengendalian Hama dan
Penyakit
Beberapa hama dan penyakit
utama yang menganggu pertanaman padi gogo, antara lain: blast, bercak daun,
lalat bibit, tundi, wereng coklat, dan walang sangit. Penyakit blast
disebabkan oleh jamur (Pyricularia oryzae), gejala serangan adalah bercak
daun berbentuk belah ketupat, menyerang buku-buku dan malai, sehingga
terjadi patah, batang atau busuk malai, pengendaliannya adalah sebagai
berikut:
Pemupukan berimbang, hindarkan
pemupukan N yang berlebihan, pupuk K dapat mengurangi keparahan serangan
penyakit.
Menanan varietas toleran
Menggunakan fungisida
4.7. Panen dan Pasca Panen
Panen dapat dilakukan bila padi sudah melebih
umur masak fisiologis atau lebih dari 95 % gabah telah menguning. Biasanya
tanaman padi gogo dapat dipanen pada umur sekitar 110 sampai 130 hari
tergantung varietasnya.
Perontokan biasanya menggunaaan alat perontok, minimal pedal tresher
sederhana. Diusahakan kehilangan hasi sekecil mungkin dengan cara
pengumpulan batang padi segera setelah disabit, pengangkutan dan tempat
penyimpanan yang baik. Kemudian Gabah disimpan pada kadar air + 12 % (bila
gabah digigit terasa keras dan berbunyi) dengan menggunakan wadah yang
bersih dan bersih dan bebas hama.
1) Untuk mendapatkan mutu giling dan rendemen beras yang baik, diusahakan:
gabah harus seragam dan bersih,
2) Gabah yang baru dikeringkan harus diangin-anginkan agar beras tidak
pecah dan
3) Sebelum digiling beras yang baru disimpan harus dijemur untuk
menyeragamkan kadar airnya.
|
10
|
BAB V
KESIMPULAN
Padi
gogo merupakan salah satu ragam budidaya padi, yaitu penanaman padi di
lahan kering.pada saat ini, budidaya padi gogo tengah mendapatkan perhatian
lebih dibandingkan waktu – waktu yang lalu. Hal ini erat kaitannya dengan
pemberdayaan lahan kering.
Keracunan Aluminium (Al) dan penyakit
blas sering dijumpai pada budidaya padi gogo di lahan kering. Keracunan Al
disebabkan oleh tingginya tingkat kelarutan ion Al3+ dalam larutan tanah
pada pH kurang dari 5.0
Selain itu, tanaman yang
keracunan Al akan mengalami pula kekahatan unsure hara N,P,K, Ca dan Mg
sehingga pertumbuhannya menjadi kerdil dan tidak menghasilkan organ tanaman
yang bernilai ekonomis
Unsur Silikon (Si) dapat membantu
tanaman untuk mengatasi berbagai cekaman biotik dan abiotik. Si dapat
memulihkan hambatan pertumbuhan akar akibat keracunan
|
11
|
DAFTAR
PUSTAKA
Prasetyo
2003.Bertanam Padi Gogo Tanpa Olah Tanah. Penerbit Penebar Sewadaya.
Jakarta.
E.Lubis
dkk. 2007. Toleransi Galur Padi Gogo Terhadap Cekaman Abiotik. Jurnal Apresiasi
hasil penelitian padi.balitpa.blogspot.
Suprihatno, B., et al, 2007. Deskripsi Varietas Padi.
Balai Besar Umar Hamzah. 2007. Prospek pemanfaatan lahan kering dalam
rangka mendukung. Ketahanan pangan nasional. blogspot.
Toha M. Husain, 2008. Pengembangan dan Peningkatan
Produktivitas Padi Gogo melalui Inovasi Teknologi dan Pendekatan
Pengelolaan Tanaman Terpadu . http://bbpadi.litbang.deptan.go.
Dinas Pertanian Sumbar. 2010. Bertanam Padi
Gogo dengan Pendekatan Model PTT. http://www.dipertahor-sumbar.web.id/index.html.
|
12
|
Best online casino - best online casino for real money with no
BalasHapusThe best 온라인 슬롯 카지노 online casino in the world ✓ No deposit bonus, free spins + deposit bonus without deposit ✓ Play at the best online casinos